Konsulat Bidang Politik Kedutaan Besar Inggris, Piers Cazalet, mengatakan pemanasan global tidak hanya menyebabkan bencana alam yang dahsyat, tapi juga dapat menyebabkan konflik besar di dunia.”Perubahan iklim akan memperparah konflik yang sudah ada dan menciptakan konflik baru di dunia,” katanya dalam Seminar Global Warming: Implikasi Sosial Ekonomi dan Keamanan Dunia di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (15/05).Menurut dia, naiknya permukaan laut akibat pemanasan global dapat membuat batas antarnegara menjadi tidak jelas. Hal ini, katanya, berpotensi melahirkan konflik antarnegara. Selain itu, naiknya air laut juga mengakibatkan jutaan orang yang tinggal di wilayah pesisir akan bermigrasi. Perpindahan penduduk ini, dia menambahkan, sangat mungkin melahirkan konflik. “Tujuh tahun lalu di Bangladesh terjadi bencana besar. Banyak penduduk yang bermigrasi ke India sehingga melahirkan konflik di sana,” katanya mencontohkan.Persediaan energi dan ketersediaan air bersih yang semakin menipis, katanya, sebagai akibat pemanasan global juga bisa menjadi sumber pemicu konflik. Dia kembali mencontohkan dalam beberapa tahun ke depan, kapasitas air Sungai Nil akan berkurang hingga 80 persen akibat pemanasan global. Meskipun masing-masing negara mengurangi emisi, katanya, pemanasan global tetap akan terjadi. “Kami melalui duta besar telah meminta Perserikatan Bangsa Bangsa untuk lebih fokus menangani masalah ini,” katanya.
diposting dari Tempo interaktif,19 september 2007: 11.35